Rawan Punah, Spesies Terumbu Karang di Pulau Bakalan

 

Spesies Terumbu Karang di Pulau Bakalan Rawan Punah

Spesies Terumbu Karang di Pulau Bakalan Rawan Punah

Informasi sulawesi tengah, sulawesitoday– Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Kompas Peduli Hutan( KOMIU) mengatakan spesies terumbu karang di Pulau Bakalan rawan musnah.

“ Temuan itu dikala riset ekosistem serta biota laut,” kata Ketua KOMIU Sulawesi Tengah, Givents, di Kota Palu, Kamis 3 Februari 2022.

Subjek riset terumbu karang di Pulau Bakalan masuk dalam golongan tipe arcopora. Ditemui hidup di dekat perairan Pulau Bakalan, Kabupaten Banggai Kepulauan.

Baca juga: contoh makanan khas sulawesi tengah 

Dari studi di ekosistem laut tutur ia, tidak satupun genus karang di tempat itu. Cuma terdapat 4 tumbuhan, 2 antara lain mulai mati.

“ Ini akibat kegiatan orang serta pergantian hawa," sebutnya.

Beliau berkata, demosi itu sebab pergantian hawa dampak pemanasan garis besar. Walaupun belum banyak pangkal rujukan terpaut terumbu karang itu.

Warga pantai tutur ia, wajib mengutip kedudukan berarti buat melindungi kesinambungan kelestarian perairan.

Baca juga: contoh kuliner sedap sulawesi tengah

Dalam melindungi keberlangsungan ekosistem laut dari pergantian hawa dampak pemanasan garis besar serta pelacakan biota laut dengan cara bawah tangan, KOMIU menuntun Provinsi Sulawesi Tengah.

Kedudukan warga pantai tutur ia, amat berarti melindungi kelestarian ekosistem laut dari aktivitas- aktivitas mengganggu.

“ Kehancuran area laut berakibat pada hasil ambil nelayan,” tuturnya.

Nelayan di Banggai Kepulauan tutur ia, amat merasakan akibat pergantian hawa. Dahulunya hasil ambil dapat menggapai 150 ton, tetapi dikala ini menyusut ekstrem.

Baca juga: berita aneka kuliner gurih sulawesi tengah

“ Kita bersama dengan penguasa dusun serta nelayan berikrar membuat area proteksi laut. Minimun 50 m dari bibir tepi laut," ucapnya.

Beliau mengatakan KOMIU pula sudah menjalakan kegiatan serupa dengan Pemprov Sulawesi Tengah mengenai area pelestarian serta pulau- pulau kecil.

Kerjasama lewat Biro Maritim serta Perikanan mensupport program Pemda dalam bagan membagikan proteksi kepada keberlangsungan ekosistem laut.

“ Dari mengenakan materi peledak ataupun toksin yang mudarat area, aku berambisi nelayan serta masyarakat pantai lebih memajukan bagian kebajikan lokal membekuk ikan,” tutupnya. (**)

LihatTutupKomentar